Tahura Banten, Surga Tersembunyi di Ujung Barat Jawa

Tahura Banten, Surga Tersembunyi di Ujung Barat Jawa

Taman Hutan Raya (Tahura) yang berlokasi di kawan Carita, Kabupaten Pandeglang, merupakan salah satu aset yang dimiliki Provinsi Banten. Sebagai kawasan konservasi alam, Tahura dimanfaatkan sebagai media pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, kawasan ini pun, juga di fungsikan sebagai kawasan wisata yang bisa dinikmati masyarakat.

Sebagai salah satu tempat Pariwisata, Tahura kini telah banyak dikunjungi Wisatawan baik lokal muapun Nasional. Banyaknya pengunjung inilah, yang menjadi salah satu kekhawatiran adanya pencemaran dan ekspolitasi terhadap kawasan konservasi alam tersebut. Tahura adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki potensi keanekaragaman hayati, seperti koleksi tumbuhan, satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan asli agar dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Tahura yang terletak di Kabupaten Pandeglang ini termasuk dalam hutan tropis yang terletak di dataran rendah dan berdekatan dengan laut, sehingga memiliki flora dan fauna yang khas. Wilayah konservasi seluas 1.596 hektar ini rencananya akan dikembangkan hingga Pegunungan Akar Sari, namun rencana tersebut masih panjang karena harus mengurus penataan terlebih dahulu. Masyarakat juga dihimbau agar jangan menebang pohon di Tahura, karena itu akan berdampak pada kepadatan tanah, kualitas air dan udara segar.

Hasil gambar untuk Tahura Banten

Perjalanan menuju Tahura dapat ditempuh dengan dua jalur, pertama jalur Cilegon-Anyer dapat ditempuh sekitar 3 jam dari Serang, kedua melalui jalur Pandeglang-Carita yang dapat ditempuh sekitar 4 jam dari Serang. Masuk gerbang Tahura ada petugas yang mendata berapa orang rombongan yang akan masuk kawasan Tahura, di sini tidak ada retribusi khusus hanya melaporkan saja. Jika kita menggunakan mobil pribadi bisa masuk sampai batas tracking, jika menggunakan bus tracking akan dimulai dari mulai gerbang Tahura. Nah, untuk mempermudah adalah menggunakan kendaraan roda dua, baik sepeda atau motor, karena kita hanya akan tracking kurang lebih 1 jam menuju Curug Putri.

Sepanjang perjalanan dari gerbang Tahura hingga Curug Putri, kita akan disuguhi dengan pemandangan hutan yang indah nan sejuk, banyak suara-suara binatang yang jarang terdengar jika kita berada di kota.

Jalanan menuju lokasi kurang lebih 250 meter sudah di paving blok selebihnya kita akan melewati jalanan bebatuan tajam dan licin, jadi sebaiknya sahabat menggunakan motor trail, atau memilih jalan kaki dari lokasi parkir mobil. Setelah melewati jalanan yang cukup membuat berdebar-debar, kita tiba di tempat penitipan motor.

 

Dari situ akan dimulai tracking menuju Curug Putri, untuk biaya parkir motor dikenakan sebesar Rp15 ribu per motor. Perjalanan menuju Curug Putri dari tempat parkir cukup mudah dan dekat, jika kita biasahiking perjalanan bisa di tempuh sekitar 40 menit, namun untuk pemula bisa ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam. Sahabat biem, sepanjang perjalanan kita harus lebih berhati-hati, karna sebelah kiri sepanjang perjalanan adalah jurang, ya, walau pun ada beberapa jalan yang sudah dipasang pagar pembatas.

Nah, setelah berjalan 40 menit, akan melewati Curug Gendang, di sana banyak pengujung yang berfoto atau sengaja main air. Tidak jauh dari Curug Gendang, perjalanan kurang lebih 100 meter sampailah kita di Curug Putri.

 

Untuk menuju Curug Putri Tahura, sebaiknya membawa baju ganti, ya! Karena, kita akan menyusuri sungai, sudah tentu baju kita akan basah kuyup, tapi tenang di sana ada penitipan barang dengan biaya Rp15 ribu per orang sudah termasuk jasa guide, ya! Di sekitar tempat penitipan barang juga banyak warung-warung dan kamar ganti.

Meski ditutup untuk masyakarat umum, Namun berdasarkan aturan yang telah dibuat oleh Balai Kawasan Tahura, kawasan konservasi itu tetap bisa digunakan untuk keperluan penelitian dan pendidikan. Dengan kata lain, masyarakat yang akan melakukan penelitian masih bisa memasuki kawasan Taman Hutan raya, tentu dengan meminta izin terlebih dahulu kepada pengelola.

Seperti diketahui, sejak diresmikan oleh pemrpov Banten pada 4 Mei tahun 2012, Kawasan Tahura kini memiliki luas 1.595 hektare dengan 4 desa yang ada di kecamatan carita, Kabupaten Pandeglang. Dengan keaneka ragaman hayati yang dimiliki, keindahan alam dengan hamparan hutan yang luas, binatang-binatang langka dan keberadaan air terjun curug Putri dan curug Gendang, merupakian potensi yang bisa menjadi aset peningkatan pemasukan asli Daerah.[]